RESENSI NOVEL WILLIAM
u Judul Resensi : ”Azab seorang anak belanda yang hidupnya dipenuhi kesendirian, kehampaan, dan
kesepian karena ketidak pedulian kedua orangtuanya, dan akhirnya sang anak mati
di usia muda, dan menjadi arwah gentayangan”.
u Identitas buku resensi:
1. Judul Buku : William
2. Pengarang : Risa Saraswati
3. Tahun terbit
: 2017
4. Penerbit : PT. Bukune Kreatif Cipta
5. ISBN : 978-602-220-226-4
6. Jumlah halaman : 208
u Pendahuluan
Resensi ini telah dibuat melalui serangkaian pengamatan dengan
cermat, dan dengan penilaian yang baik insya
Allah.
u Isi Ulasan (sinopsis)
Novel ini bercerita mengenai sesosok hantu
anak kecil bernama William yang tengah menceritakan kisah kehidupan masa
lalunya pada seorang anak manusia yang bernama Risa, dia bercerita mengenai
bagaimana kehidupannya yang dulu hanya berisi penderitaan, kesedihan,
kehampaan, kesepian, karena tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari kedua
orang tuanya, William adalah seorang anak belanda yang pindah dan tinggal di
kota bandung bersama ayahnya yang bernama johan, dan ibunya maria, dan memiliki
seorang kakek, yaitu noval van kemmen, yang sering mengajarinya mengenai
kebaikan dalam kehidupan. lalu william pun menjalani kehidupan masa kecilnya
dengan suram, dengan berbagai cobaan hidup dan problema manusia.
Novel ini juga menceritakan bagaimana kehidupan
sosial masyarakat dizaman penjajahan. Bagaimana kehidupan bangsa belanda yang
penuh dengan kesombongan, keserakahan dan ketamakan, sehingga membuat kehidupan
pribumi penuh dengan kesengsaraan dan penderitaan.
William baru merasakan arti kehidupan yang sebenarnya ketika maut
sudah datang menjemputnya, dia mati di usianya yang masih sangat muda, dan kemudian
hidup dengan menjadi arwah penasaran.
u Isi Keunggulan dan Kekurangan
Keunggulan dari novel ini adalah, sang
penulis yang masih belum hidup pada masa kolonial Belanda-Jepang, tapi dia bisa
menggambarkan suasana yang terjadi di era kolonial belanda-jepang dengan baik.
Kekurangan dari novel ini adalah,
pengambaran tokoh William yang dinilai terlalu sempurna, bagaimana mungkin di usianya yang masih terbilang sangat muda tapi dia sudah
memiliki pemikiran melebihi orang dewasa, dia memikirkan semua masalah
keluarganya, lingkungannya dan dirinya sendiri,
walaupun bukan tidak mungkin hal tersebut terjadi di dunia nyata, tapi alangkah baiknya jika sang penulis
tidak terlalu menggambarkan karakter tersebut dengan sifat yang terlalu dewasa.
1. Alur
A. Pola apakah yang digunakan pengarang dalam membangun cerita itu?
Jawab:
Novel William ini
memiliki alur maju mundur karena bercerita mengenai William yang tengah
menceritakan kembali masa lalunya pada seorang anak indigo yang bernama Risa.
B. Peristiwa apakah yang telah dipilih untuk
melayani tema cerita tersebut?
Jawab:
“Ketika mama William merenggut seluruh
kebahagiaannya”
“William baru merasakan hidup setelah kematian
menjemputnya”.
C. Apakah terdapat hubungan yang baik antara tema
dengan peristiwa itu?
Jawab:
Ya, karena peristiwa tersebut merupakan puncak
konfliknya, dan menjadi titik pokok pada cerita ini
D. Mengapa Suatu peristiwa menonjol dari yang
lainnya?
Jawab:
Karena
dalam cerita tersebut merupakan inti dari
cerita pada novel tersebut, hal itulah yang membuatnya lebih menonjol dari yang
lain.
E. Apakah peristiwa itu disusun secara rapi dan
baik sehigga dapat memberikan suatu
penekanan yag penting dan berguna?
Jawab:
Setiap peristiwa di dalam novel William di
susun secara rapi dan sistematis sehingga tidak membingungkan pembaca walaupun
dalam novelnya ada sedikit alur dimana dia kembali ke masa sekarang saat dia
tengah bercerita pada Rissa, tapi tidak akan membingungkan pembaca.
F. Bagaimana peristiwa itu menghantarkan
perjalanan hidup tokoh utama??
Jawab:
Dalam novel tersebut penulis menceritakan
perjalanan tokoh utama yaitu hantu William yang bercerita
kepada seorang anak manusia yang biasa berteman dengan hantu (indigo) mengenai
kehidupan masa lalunya yang dipenuhi kesedihan, suram dan singkat, karena orang
tuanya yang tidak pernah peduli padanya, yang hanya sibuk dengan urusan mereka
masing-masing.
2. Latar
A.
Dimana dan
kapan terjadi peristiwa itu?
Jawab:
Jawab:
Latarnya mengambil tempat
di tanah hindia belanda, lebih tepatnya di kawasan Bandoeng, di waktu zaman
penjajahan belanda.
B.
Bagaimana
peranan latar dalam keseluruhan cerita?
Jawab:
Latar dalam novel tersebut
membawa pembaca pada nuansa sejarah kolonial yang kejam terhadap pribumi, dan
sangat mendukung isi dalam keseluruhan cerita.
C.
Apakah latarnya
menguatkan atau justru melemahkan cerita?
Jawab:
Ya ,latar nya sangat
menguatkan cerita.
3. Penokohan
A.
Bagaimana cara
pengarang menampilkan karakter tokoh?
Jawab:
Karakter tokoh ditampilkan sebagai seorang
anak kecil yang tampan, pintar, memiliki rasa kepekaan yang tinggi, memiliki
pola pikir yang melebihi orang dewasa, dan baik hati.
B.
Apakah karakter
tokoh tersebut benar adanya atau dibuat-buat?
Jawab:
Tidak, karena ini hanyalah
novel fiksi yang berasal dari imajinasi
sang penulis da tidak
berdasarkan kisah nyata.
C.
Bagaimana
hubungan antara tokoh satu dengan yang lainnya?
Jawab:
Hubungan antara william dengan ibunya
tidak baik, karena ibunya tidak pernah peduli padanya, antara William dengan
ayahnya agak sedikit baik karena sang ayah lumayan peduli pada william walaupun
ayahnya tetap lebih memprioritaskan ibunya, antara william dengan Rissa mereka
adalah teman baik walaupun berbeda alam, Hubungan antara William dengan dintje
wijinberg (gurunya) baik karena mereka memiliki pemahaman yang sama dan hanya
Dintje Wijinberg lah satu-satunya orang yang mengerti dengan kondisi William.
D.
Bagaimana
peranan karakter tokoh tersebut dalam mendukung tema dan menghidupkan alur cerita?
Jawab:
Sangat mendukung karena
ada yang jahat dan ada yang baik sehingga mendukung tersjadinya kesingkronan
alur cerita yang terjadi.
4. Sudut Pandang
A. Dari sudut pandang mana dan siapakah cerita di
ceritakan?
Jawab:
Sudut pandang
yang dipakai pada cerita adalah sudut pandang pertama serba tau atau dari
William sitokoh utama.
B. Apakah sudut pandang cerita tersebut
dijalankan dengan konsekuen pada seluruh
cerita?
Jawab:
Pemakaian sudut pandang
pada cerita dijalankan dengan konsekwen dari awal hingga akhir cerita, orang
yang menjadi tokoh utama pada cerita tersebut dari awal sampai akhir ia menjadi
orang yang menceritakankisah pada ceritanya dan diselingi tanpa mengubah sudut
pandang ke pada orang kedua, ataupun orang ketiga.
5. Amanat
A. Apa amanat cerita tersebut?
Jawab:
Amanat cerita tersebut adalah sayangilah anak
kita, jika kita memilikinya, didik dia dengan baik, curahkan perhatian kita
padanya, dan berikan yang terbaik untuk anak kita, tunjang segala hobi, bakat,
dan minatnya, supaya dia juga tidak merasa terkekang.
Ngakak cok
BalasHapus